anime

Kamis, 24 Juni 2010

bungkus kemasan Abon Lele "Raos Echo"


logo perusahaan UD Super Dumbo

BAB I

HASIL OBSERVASI

1.1 Deskripsi Produk

Abon lele adalah produk ikan dengan penyajian yang berbeda. Perbedaan ini terletak pada bentuk produk dan cara pengolahan serta rasanya. Sebenarnya bentuk abon lele hampir sama bentuknya dengan abon lainnya, perbedaannya terletak pada rasa dari pada ikan lele tersebut. Daging ikan lele diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan rasa serta bentuk yang berbeda. Ini adalah salah satu ciri dari ikan lele yang sudah dijadikan menjadi abon lele.

1.1.1 Bahan Baku

Bagi usaha kami, bahan baku utama yaitu berupa ikan lele segar yang berasal dari peternak lele dari Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten yang mempunyai kualitas baik. Selain itu, bahan baku lainnya meliputi bumbu-bumbu penunjang yang melengkapi proses pembuatan abon lele.

1.1.2 Merk

Nama Perusahaan : UD. Super Dumbo

Meaning Super Dumbo : Kami berusaha menghasilkan produk super demi kepuasan konsumen

Brand name : Raos Echo

Meaning : “Raos Echo” diambil dari bahasa Jawa yang berarti rasa yang enak

1.1.3 Kemasan

Kantong plastik warna putih dan logo @ Rp 500,-

Pada kemasan produk, kami mencantumkan :

1. Expired date adalah jangka waktu kadaluarsa produk yaitu maksimal satu minggu.

2. Nama Perusahaan UD. Super Dumbo

3. Brand name Raos Echo

4. Logo Perusahaan.

5. Kata “Halal”

6. Alamat Perusahaan Jln. Pemuda Tengah No. 69, Klaten Utara, Klaten, Telp. (0272)

(0272) 330670

1.1.4 Harga

Harga yang kami tawarkan adalah Rp 20.000 setiap bungkus dengan berat bersih 250 gram. Harga yang kami tawarkan kami pasang lebih rendah dari harga abon biasanya karena kami ingin mempromosikan terlebih dahulu produk yang kami jual. Selain itu juga untuk bisa bersaing merebut pasar dan berusaha dekat dengan konsumen (Consumer Solution).

1.2 Calon Konsumen

Calon konsumen adalah mahasiswa UNS dan masyarakat sekitarnya dalam berbagai tingkatan umur dan status sosial. Ini dikarenakan produk abon lele ini memang cocok dikonsumsi untuk semua umur dan semua kalangan.

Calon Pembeli Potensial :

Pria dan Wanita

Umur 18 tahun – 50 tahun

Tidak menutup kemungkinan bagi konsumen lain yang ingin menikmati abon lele. Berdasarkan harga yang kami pasang, kami mengambil konsumen dari semua kalangan.

1.3 Cakupan Pasar

Cakupan pasar produk kami adalah wilayah kota Surakarta, terutama di kelurahan Jebres.

Kami lebih berpandangan pada calon pembeli potensial :

Kalangan Ibu-Ibu Rumah Tangga

Karyawan Kantor atau Swasta

Pelancong (untuk Oleh-Oleh), serta

Mahasiswa

Tempat-tempat tersebut dinilai,cocok karena disana terdapat salah satu kampus favorit di kota Surakarta dengan kebutuhan mereka karena produk kami jarang ada di pasaran kota Surakarta, terutama di daerah kecamatan Jebres.

Produk kami (abon lele) memiliki cita rasa yang cocok dengan lidah ibu-ibu rumah tangga dimana yang selalu menjaga rasa dalam memasak. Selain itu, karyawan perkantoran -swasta dan mahasiswa juga menjadi calon pembeli potensial kami karena mereka suka membeli makanan tanpa memasak (instan) yang disebabkan kesibukan mereka dalam bekerja dan kegiatan kampus.

Abon lele kami merupakan makanan instan, dimana cara penyajiannya bisa langsung di makan sebagai lauk.

1.4 Analisa Permintaan

Dari hasil pengamatan yang kami lakukan tentang konsumsi abon serta ikan lele, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

· Kalangan Ibu Rumah Tangga 30%

· Karyawan 15%

· Pelancong 5%

· Mahasiswa 10%

1.5 Analisa Pesaing

Dari hasil pengamatan yang kami lakukan, tidak terdapat toko penjual abon lele di Surakarta terutama di wilayah Jebres yang berdekatan dengan kampus UNS, maka dengan ini kami dapat menyimpulkan bahwa kami tidak mempunyai pesaing di kota Surakarta.

1.5.1 Kemampuan Berkompetisi

Di area market kami, pesaing belum benar-benar berpengaruh, terbukti dengan masih banyaknya masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan abon lele. Untuk itu, kami memilih lokasi ruko di belakang kampus UNS, Kentingan, Jebres yang strategis.

Produk kami mempunyai banyak keunggulan misalnya dari bahan dasar ikan lele yang disupply langsung dari peternak lele Polanharjo yang sudah dikenal sebagai salah satu penghasil lele terbaik di Indonesia dan melalui proses produksi yang sangat higienis. Di samping itu kita memiliki fasilitas pelayanan pesan antar untuk daerah-daerah sekitar.

1.6 Analisa SWOT

1.6.1 Analisa Kekuatan

Kami mempunyai inovasi produk olahan lele yang memang original dan belum ada di pasaran. Kami hadir dengan menawarkan produk dengan harga yang sangat terjangkau dengan tidak meninggalkan rasa inti dari ikan lele itu sendiri. Selain itu, abon lele bisa lebih tahan lama daripada produk olahan lele lainya yang hanya bertahan 3-5 hari saja. Produk kami bisa bertahan sampai sampai tiga bulan.

1.6.2 Analisa Peluang

Saat ini permintaan akan ikan lele di kota Surakarta semakin meningkat peminatnya. Oleh karena itu kami mendekatkan diri kepada konsumen dengan membuat usaha berupa penjualan abon lele yang disertai dengan fasilitas pelayanan yang sangat memuaskan bagi konsumen, sehingga kami bisa menjadi market leader di wilayah kota Surakarta dan sekitarnya.

1.6.3 Analisa Kelemahan

Karena perusahaan kami masih baru, maka kami belum mempunyai banyak pelanggan. Oleh karena itu kami akan melakukan pelayanan yang terbaik bagi calon konsumen guna pendekatan secara ekonomis dengan sistem Marketing Education. Selain itu, mungkin sebagian orang akan merasa asing dengan keberadaan abon lele itu sendiri sehingga kami perlu mengadakan suatu pendekatan agar produk kami dapat diterima oleh para konsumen.

1.6.4 Analisa Ancaman

Sejauh ini ancaman dari produsen lokal kota Surakarta belum terlalu berpengaruh, hal ini terbukti dengan masih banyaknya masyarakat kota Surakarta yang kesulitan untuk mendapatkan abon lele. Namun ekspansi produsen luar kota seperti dariBoyolali tentu akan mengancam market kami dengan berbagai macam keunggulan yang mereka miliki. Oleh karena itu ancaman tidak akan kami hindari tetapi akan semakin memacu kami untuk mempertahankan kualitas produk bahkan membuat inovasi baru untuk mempertahankan serta memperluas pasar.

1.7 Analisa Sosial dan Ekonomi

1.7.1 Manfaat Bagi Pelaku Bisnis dan Usaha

Manfaat bagi pelaku bisnis dan usaha antara lain:

- Meningkatkan penghasilan dari jenis atau bidang usaha lain

- Menambah wawasan dan pengalaman dalam berwirausaha

- Sarana mengembangkan usaha serta menambah kreatifitas dan inovatif dalam berwirausaha

- Menambah variasi makanan kuliner guna menambah penghasilan

1.7.2 Manfaat Bagi Masyarakat

Berdasarkan target market kami yang mana masuk kawasan kota Surakarta dan sekitarnya terutama berkonsentrasi mengoptimalkan di lingkungan mahasiswa dan perkantoran. Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan bahwa masyarakat kota Surakarta sangat kesulitan mendapatkan abon lele, tapi produksi ikan lele yang terus meningkat. Untuk itu kami bermaksud memberikan yang terbaik mengenai permintaan konsumen akan abon lele dengan penyesuaian permintaan konsumen yaitu kombinasi antara harga, tampilan produk, tempat penjualan, dan keunggulan. Selain itu juga untuk menambah keberagaman makanan yang telah mereka rasakan. Mungkin sekarang ini, masyarakat hanya mengkonsumsi abon sapi semata, tapi dengan hadirnya abon lele ini tentu diharapkan semakin menambah perbendaharaan rasa, khususnya untuk masakan abon itu sendiri.

1.7.3 Manfaat Bagi Pemilik Modal

Bagi pemilik modal dapat mengambil keuntungan optimal dengan kinerja karyawan dan respon positif masyarakat serta dengan aktualisasi produk untuk menanggulangi produk lifecycle. Pemilik modal juga tidak perlu khawatir akan kehilangan uang yang mereka tanam karena produk ini akan menggebrak pasaran dan hasilnya uang yang telah di investasikan akan segera kembali, meski itu terjadi setahap demi setahap.

1.8 Market Plan

Kami mempunyai inovasi produk yang memang original dan belum ada di pasaran. Aneka ragam rasa dan kombinasi pengolahan memudahkan calon konsumen untuk membeli produk baru. Kami hadir dengan menawarkan produk dengan harga yang sangat terjangkau dengan tidak meninggalkan rasa inti dari ikan lele itu sendiri.

1.8.1 Strategi Produk

Produk kami dikemas dalam kresek plastik berlogo perusahaan dan nama produk serta alamat jelas lokasi ruko tempat kami berproduksi.

Pada kemasan produk, kami mencantumkan :

1. Expired date : adalah jangka waktu kadaluarsa produk yaitu maksimal satu minggu.

2. Nama Perusahaan UD. Super Dumbo

3. Brand name Raos Echo

4. Logo Perusahaan.

5. Kata “Halal”

6. Alamat Perusahaan Jln. Pemuda Tengah No. 69, Klaten Utara, Klaten, Telp.

(0272) 330670

1.8.2 Saluran Distribusi

Dalam hal pendistribusian produk, perusahaan kami menggunakan saluran distribusi dalam bentuk apapun. Kami menitipkan produk kami ke beberapa warung makan dan toko oleh-oleh. Hal ini kami maksudkan agar produk kami mudah dikenal oleh pelanggan, lebih cepat merebut pangsa pasar serta menghemat biaya sewa toko.

1.8.3 Promosi

Perusahaan kami menekankan pada edukasi promosi dimana kami tidak memaksa konsumen untuk membeli produk kami, kami hanya ingin calon pembeli membeli produk kami kalau memang itu sesuai dengan harapan mereka.

Karena itulah kami mempunyai strategi promosi sebagai berikut :

Dari satu orang mengutarakan ke orang lain (mulut ke mulut)

Dalam masa promosi, perusahaan memasang harga sesuai dengan kemampuan konsumen.

Mencantumkan identitas perusahaan secara lengkap pada kemasan produk.

1.9 Proses Pabrikasi

Proses pabrikasi pembuatan dari abon lele adalah sebagai berikut:

1. Siapkan ikan lele segar yang sudah mati

2. Pisahkan kulit dan daging dengan bantuan pisau

3. Potong bagian kepalanya

4. Bersihkan isi perutnya

5. Lepaskan daging dari tulang, sisihkan

6. Kukus daging hingga matang, dinginkan.

7. Suwir-suwir dengan garpu hingga halus.

8. Siapkan bumbu-bumbu, haluskan.

9. Tumis bumbu halus dengan minyak goreng hingga harum.

10. Masukkan daging lele yang sudah dihaluskan.

11. Masak dan aduk hingga bumbu meresap.

12. Panaskan minyak goreng dalam wajan, goreng daging lele sedikit demi sedikit hingga kecoklatan, angkat dan tiriskan.

13. Masukkan dalam alat pengepres minyak.

14. Abon lele siap dikemas dan didistribusikan.

1.10 Gedung

1.10.1 Layout

Untuk saat ini, kami belum memiliki desain khusus tentang gedung tempat produksi, tetapi untuk masa mendatang kami akan bekerja sama untuk membuat desain gedung.

1.10.2 Lokasi Perusahaan

Untuk lokasi pemasaran, kami memilih tempat di belakang kampus UNS dan sekitarnya karena kami berpendapat di daerah tersebut cukup potensial dan masih jarang ditemukan competitor sehingga kami bias bergerak lebih leluasa untuk memenangkan pangsa pasar.

1.11 Mesin dan Peralatan

1.11.1 Mesin dan Peralatan

Mesin

Jumlah diperlukan

Sumber

Perkiraan harga

Mesin pengepresan minyak @ Rp 3.000.000,-

1 unit

Klaten

Rp 3.000.000,-

Penggorengan ukuran besar + Tirisan + Sutil

@ Rp 150.000,-

1 unit

Klaten

Rp 150.000,-

Kompor gas

@ Rp 400.000,-

1 unit

Klaten

Rp 400.000,-

Tabung gas

@ Rp 300.000,-

1 unit

Klaten

Rp 300.000,-

Dandang besar

@ Rp 350.000,-

1 unit

Klaten

Rp 350.000,-

Tampah

@ Rp 10.000,-

1 unit

Klaten

Rp 10.000,-

Loyang

@ Rp 15.000,-

1 unit

Klaten

Rp 15.000,-

Blender

@ Rp 200.000,-

1 unit

Klaten

Rp 200.000,-

Total

Rp 4.245.000,-

1.11.2 Perlengkapan Kantor

Perlengkapan kantor

Jumlah diperlukan

Sumber

Perkiraan harga

Meja

@ Rp 200.000,-

2 unit

Klaten

Rp 400.000,-

Kursi

@ Rp 100.000,-

4 unit

Klaten

Rp 400.000,-

Kalkulator

@ Rp 25.000,-

1 unit

Klaten

Rp 25.000,-

Nota

@ Rp 5.000,-

1 unit

Klaten

Rp 5.000,-

Alat tulis

@ Rp 50.000,-

1 set

Klaten

Rp 50.000,-

Total

Rp 880.00,-

1.11.3 Biaya Peralatan Lain

Peralatan lain

Jumlah diperlukan

Sumber

Perkiraan harga

Perijinan dan pendaftaran

Pemkot Klaten

Rp 2.000.000,-

Biaya percobaan produksi

40 ekor

Klaten

Rp 100.000,-

Total

Rp 2.100.000,-

1.11.4 Biaya Pemasaran dan Penjualan

Pemasaran

Jumlah diperlukan

Biaya tiap minggu

Biaya tiap bulan

Kemasan produk

@ Rp 500,-

40 unit

Rp 20.000

Rp 80.000,-

Distribusi

4 kali

Rp 10.000,-

Rp 40.000,-

Total

Rp 120.000,-

1.12 Biaya Tenaga Kerja Langsung

Posisi

Jumlah

Tingkat Skill

Gaji tiap bulan

Gaji tiap tahun

Pimpinan

1

Mampu mengkoordinasi semua kegiatan usaha

Rp 300.000,-

Rp 3.600.000,-

Finance

1

Mampu menghitung kalkulasi laporan keuangan

Rp 250.000,-

Rp 3.000.000,-

Produksi

1

Mampu menghasilkan produk sesuai yang diharapkan

Rp 250.000,-

Rp 3.000.000,-

Marketing

Mampu mempengaruhi pembeli serta mendistribusikan produk

Rp 150.000,-

Rp 1.800.000,-

Total

Rp 900.000,-

Rp 11.400.000,-

1.13 Bahan Baku

Bahan Baku

Jumlah diperlukan

Harga/Unit (Rp)

Ikan lele segar

10 Kg/Minggu

40 Kg/Bulan

480 Kg/tahun

Harga Per Kg

Rp 12.000,00

Total Pembelian

Selama 1 bulan

Rp 480.000,00

Selama 1 Tahun

Rp 5.760.000,00

Gula merah

3 Kg/Minggu

12 Kg/Bulan

144 Kg/tahun

Harga Per Kg

Rp 10.000,00

Total Pembelian

Selama 1 bulan

Rp 120.000,00

Selama 1 Tahun

Rp 1.440.000,00

Gula Pasir

1 Kg/Minggu

4 Kg/Bulan

48 Kg/tahun

Harga Per Kg

Rp 10.000,00

Total Pembelian

Selama 1 bulan

Rp 40.000,00

Selama 1 Tahun

Rp 480.000,00

Minyak goreng curah

2 Kg/Minggu

8 Kg/Bulan

96 Kg/tahun

Harga Per Kg

Rp 11.000,00

Total Pembelian

Selama 1 bulan

Rp 880.000,00

Selama 1 Tahun

Rp 1.056.000,00

LPG

3 Kg/Minggu

12 Kg/Bulan

144 Kg/tahun

Harga Per Kg

Rp 15.000,00

Total Pembelian

Selama 1 bulan

Rp 180.000,00

Selama 1 Tahun

Rp 2.160.000,00

Bumbu-bumbu

Lengkuas
Sereh

Daun Salam
Ketumbar

Bawang Putih
Bawang Merah

Asam Jawa

Garam

Total Pembelian

Selama 1 bulan

Rp 60.000,00

Selama 1 Tahun

Rp 720.000,00

TOTAL BIAYA

Bahan baku dalam

1 bulan

TOTAL BIAYA

Bahan baku dalam

1 tahun

Rp 1.760.000,00

Rp 21.120.000,00

1.14 Biaya Overhead

Biaya overhead

Biaya tiap bulan

Biaya tiap tahun

Listrik

Rp 200.000,-

Rp 2.400.000,-

Telepon

Rp 100.000,-

Rp 1.200.000,-

Air

Rp 100.000,-

Rp 1.200.000,-

Total

Rp 400.000,-

Rp 4.800.000,-

1.15 Pajak Bumi Bangunan

Nama biaya

Pajak tiap tahun

Pajak bumi bangunan

Rp 300.000,-

1.16 Nama Perusahaan

1.16.1 Nama Perusahaan

Nama Perusahaan : UD Super Dumbo

1.16.2 Logo Perusahaan

· Background campuran merah-kuning-orange mempunyai makna bahwa kami sebagai perusahaan baru yang bergerak di bidang kuliner mempunyai keberanian untuk menawarkan produk baru yang belum pernah ada di target pasar kami

· Bintang yang berkembang dari kecil ke besar menggambarkan jalannya perusahaab kami yang memang dimulai dari kecil dan pada akhirnya akan mencapai hasil yang membanggakan

· Kotak warna pale yellow mempunyai makna semangat yang kami usung dalam mengarungi persaingan

· Gambar dalam kotak menggambarkan kekuatan dalam bisnis yang kami usung

· Lingkaran mempunyai makna bahwa hidup ini seperti roda berputar dan tentu ini sebagai pengingat agar tidak cepat puas dan selalu bersyukur atas segala apa yang telah diraih

1.17 Struktur dan Manajemen

1.17.1 Kebutuhan Tenaga Kerja

Posisi

Jumlah

Gaji tiap bulan

Pimpinan

1

Rp 300.000,-

Production

1

Rp 250.000,00

Finance

1

Rp 250.000,00

Other

Rp 150.000,-

TOTAL

Rp1.300.000,00

1.17.2 Struktur Organisasi

1.17.3 Job Description

Pimpinan :

Ø Mengawasi semua alur proses produksi

Ø Mengawasi perihal pelayan terhadap konsumen

Ø Bertanggung jawab atas semua kegiatan perusahaan.

Ø Komunikasi dengan masyarakat

Finance :

Ø Melakukan proses pembukuan keuangan perusahaan

Ø Memberikan masukan tentang pemasaran produk

Ø Mengidentifikasi permintaan konsumen (Consumer Behaviour) [produk, price, place & promotion]

Ø Melakukan inovasi untuk aktualisasi produk

Produksi :

Ø Memperhitungakan bahan baku yang akan diadakan

Ø Pengadaan bahan baku beserta resep

Ø Menyimpan bahan baku di tempat yang telah di tentukan

Ø Melaksanakan proses produksi sesuai alur dan ketetapanya, yaitu produksi sekali dalam seminggu.

Ø Menjaga kualitas produk agar tetap dalam porsinya.

· Marketing :

Ø Mendesain kemasan produk agar menarik

Ø Melaksanakan kegiatan promosi

Ø Berhubungan langsung dengan masyarakat

Ø Melakukan distribusi produk

BAB II

ANALISIS DATA

2.1 Analisa Ekonomi

· Jumlah Pembeli Potensial

Wilayah

Perkiraan penduduk

Target (%penduduk)

Pembeli potensial

Ngoresan

3.000

3%

90

Kaplingan

2.000

3%

60

Sawah Karang

2.000

2%

40

Kentingan

3.000

3%

90

Petoran

1.500

3%

45

Ngasinan

1.500

2%

30

Jebres

4.000

4%

160

Total

515

· Estimasi permintaan

Tahun ke

Pembeli potensial

Tingkat penggunaan

Harga/Unit

Estimasi permintaan (bungkus)

1

515

20

20.000

3000

2

566

20

20.000

3600

3

622

20

20.000

4320

· Estimasi penawaran

Tahun ke

Produksi lokal

Imports

Estimasi penawaran (bungkus)

1

1820

0

1820

2

2184

0

2184

3

2620

0

2620

· Gap permintaan dan penawaran

Tahun ke

Estimasi permintaan

Estimasi penawaran

Gap permintaan dan penawaran (bungkus)

1

3000

1820

1180

2

3600

2184

1416

3

4320

2620

1700

Tahun ke

Estimasi penjualan (Rp)

Peningkatan kinerja penjualan

1

41.600.000

2

49.920.000

1.2

3

59.904.000

1.2

2.2 Analisa Keuangan

Asumsi Dasar Keuangan

INVESTASI TETAP

Modal Sendiri (Rp)

1. Bumi bangunan

300.000

2. Mesin dan peralatan

4.245.000

3. Perlengkapan kantor

880.000

4. Sarana transportasi

12.000.000

INVESTASI PRA-OPERASIONAL

1. Perijinan dan pendaftaran

2.000.000

2. Biaya percobaan produksi

100.000

MODAL KERJA

Biaya Langsung

1. Biaya bahan baku

21.120.000

2. Tenaga kerja langsung

15.600.000

3. Biaya overhead

4.800.000

Biaya Tak Langsung

1. Gaji pemilik

3.600.000

2. Gaji staf produksi

3.000.000

3. Gaji staf finance

3.000.000

4. Gaji staf marketing

1.800.000

5. Biaya pemasaran dan penjualan

1.200.000

2.3 Analisa Rugi Laba

Tahun 1 (Rp)

Tahun 2 (Rp)

Tahun 3 (Rp)

PENJUALAN

41.600.000

49.920.000

59.904.000

BIAYA LANGSUNG

1. Biaya bahan baku

21.120.000

2.Tenaga kerja langsung

11.400.000

3.Biaya overhead

4.800.000

Jumlah biaya langsung

37.320.000

32.150.000

29.790.000

Pendapatan kotor

4.280.000

17.770.000

30.114.000

BIAYA TAK LANGSUNG

1. Gaji pemilik

3.600.000

2. Gaji Staf Finance

3.000.000

3. Gaji staf Produksi

3.000.000

4. Gaji staf Marketing

1.800.000

5. Biaya pemasaran dan penjualan

1.200.000

Jumlah biaya operasional sebelum penyusutan dan POI

4.000.000

2.200.000

1.300.000

8. Penyusutan

300.000

300.000

300.000

9. Amortisasi investasi

pra-operasional

140.000

140.000

140.000

Jumlah biaya tak langsung

4.440.000

2.640.000

1.740.000

Keuntungan operasional

-160.000

28.420.000

49.007.000

Bunga

0

0

0

Pendapatan setelah bunga

-160.000

28.420.000

49.007.000

Pajak

0

2.842.000

4.900.700

Pendapatan sesudah pajak

-160.000

25.580.000

44.106.300

2.4 Analisa Investasi

Rencana Investasi

Jumlah

Modal sendiri

INVESTASI TETAP

1. Bumi bangunan

300.000

300.000

2. Mesin dan peralatan

4.245.000

4.245.000

3. Perlengkapan kantor

880.000

880.000

4. Sarana transportasi

12.000.000

12.000.000

Jumlah investasi tetap

17.425.000

17.425.000

INVESTASI PRA-OPERASIONAL

1. Perijinan dan pendaftaran

2.000.000

2.000.000

2. Biaya percobaan produksi

100.000

100.000

Jumlah investasi pra-operasional

2.100.000

2.100.000

Jumlah investasi

19.525.000

19.525.000

MODAL KERJA

Biaya Langsung

1. Biaya bahan baku

21.120.000

2. Tenaga kerja langsung

15.600.000

3. Biaya overhead

4.800.000

Jumlah biaya langsung

41.520.000

Biaya Tak Langsung

1. Gaji pemilik

3.600.000

2. Gaji staf produksi

3.000.000

3. Gaji staf finance

3.000.000

4. Gaji staf marketing

1.800.000

5. Biaya pemasaran dan penjualan

1.200.000

Jumlah biaya tak langsung

12.600.000

JUMLAH BIAYA OPERASI TAHUNAN

54.120.000

2.5 Analisa Neraca

Saat ini kami belum bisa menampilkan perkiraan rencana neraca

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Beberapa tahapan telah terlampaui dalam penyelesaian mata kuliah kewirausahaan ini yang dimulai dari pembentukan kelompok, pengumpulan materi, presentasi, observasi, hingga penyelesaian laporan sebagai pengganti ujian semester. Berkenaan dengan hal tersebut, maka kami memilih jenis usaha produksi Abon Lele yang membidik daerah Kota Surakarta, khususnya kelurahan Jebres, karena berdasarkan pengamatan kami bahwa tingkat konsumsi abon serta ikan lele cukup tinggi dan masih jarang atau tidak adanya produk sejenis yang dipasarkan disana sehingga memudahkan kami untuk masuk pasar.

Kami optimis akan bisa langsung menjadi idola dan kesuksesan akan menghampiri bisnis kami karena dengan perhitungan belum adanya competitor. Selain tiu, tempat penjualan yang kami pilih pun merupakan tempat strategis yang bias menunjang penjualan produk abon lele. Namun, ada satu permasalahan yang bias membuat bisnis ini berjalan sukses atau tidak yakni masih asingnya produk abon lele ini. Mungkin masyarakat masih merasa asing atau aneh dengan masakan yang satu ini. Ini bisa dibilang sebagai peluang atau ancaman bagi kami, tapi kami optimis produk kami akan diterima oleh masyarakat.

Mata kuliah kewirausahaan dengan tugas bisnis plan ini tentunya menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa mengenai dunia kewirausahaan dan juga sangat membantu dalam melatih diri menjadi seorang wirausaha, merencanakan menghitung dan menganalisa serta mengimplementasikan secara sukses seluruh rangkaian proyek adalah harapan dan tujuan seluruh mahasiswa.

3.2 Saran

Karena usaha ini masih tahapan belajar dan baru pertama, maka tentunya kami mengharap kritik dan saran yang membangun agar produk ini dapat benar-benar terwujud dan bermanfaat bagi masyarakat selaku konsumen.